Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) Wadah Berhimpunnya Kaum Cendekiawan Ilmu Biomedik Kedokteran Gelar Rakernas ke X di Fakultas Kedokteran Unissula
UNISSULA-Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) wadah berhimpunnya kaum cendekiawan di bidang ilmu biomedik menggelar rapat kerja nasional (rakernas) yang diikuti oleh delegasi perguruan tinggi se Indonesia di Kota Semarang.
Pada Rakernas KIBI ke-X ini Prodi Magister Ilmu Biomedik (PSMIB) Fakultas Kedokteran (FK) Unissula bertindak selaku tuan rumah. Acara yang berlangsung di gedung Integrated Biomedical Laboratory (IBL) pada tanggal 23-25 Juni 2022 untuk pertemuan para utusan kampus, sebagaimana disampaikan oleh Dekan FK Unissula Dr dr Setyo Trisnadi SH SpKF.
“Hal ini tentunya berdampak sangat positif pada pengembangan ilmu dan pengetahuan di tubuh Prodi Magister Ilmu Biomedik di FK Unissula. Sebab, sesuai dengan rencana strategis 2025, ke depan diinisiasi pendirian program doktor ilmu biomedik di kampus ini.’’ Forum ini juga dimanfaatkan sebagai ajang untuk memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai institusi pengelola ilmu biomedik. Terdapat sedikitnya 24 prodi S-2 dan S-3 Ilmu Biomedik di Tanah Air yang terhimpun dalam wadah KIBI. Diantaranya Universitas Indonesia, Brawijaya, Andalas, Sriwijaya, Udayana, Padjajaran, YARSI, Gajah Mada, Hasanudin, Diponegoro dan Unissula.
Ini juga kesempatan emas mengembangkan diri untuk peningkatan mutu termasuk menjaga standarisasi keilmuan di lingkungan perguruan tinggi. “Kedatangan tamu-tamu yang mulia ini pastinya membawa keberkahan dan kebaikan bagi lembaga kami,’’ urai Setyo. Ketua Panitia Rakernas KIBI yang juga Kaprodi S-2 Biomedik Unissula Assoc Prof Dr dr Agung Putra MSi Med menjelaskan terdapat delegasi 16 universitas hadir di forum ini. Ketua KIBI Prof Dr dr Loeki Enggar Fitri MKes SpParK menyatakan penyelenggaraan kegiatan ini membawa manfaatnya yang luas. Menurut guru besar Universitas Brawijaya tersebut KIBI sebagai tempat berhimpunnya dosen pengelola S-2 dan S-3 Ilmu Biomedik. KIBI berperan aktif meningkatkan kualitas Pendidikan tinggi dan mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Salah satu kegiatannya yaitu inisiasi kerja sama antara anggota maupun eksternal. Kemudian juga Mendukung akreditasi tertinggi tingkat nasional dan global. “Melalui rakernas diwujudkan pula jalinan tali silaturahmi akademi melalui presentasi pengelola program studi tentang keunggulan dan profil masing-masing institusi. Ini akan membuka kesempatan bersama untuk saling mendukung menuju pengelolaan kampus yang unggul,’’ katanya.
Melalui rakernas juga dilaksanakan evaluasi kinerja organisasi. Dibuat laporan dari masing-masing divisi di dalam KIBI. Ada pula rekomendasi dari rakernas untuk standarisasi syarat pengajuan akreditasi ke Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PTKes). Adapun terkait profil lulusan biomedik di Indonesia maka setiap prodi di masing-masing kampus boleh mengembangkan keilmuan khas yang didalami. Sebagai contoh PSMIB FK Unissula yang memiliki ketertarikan pada pengembangan teknologi Human's Health and Aging Science, Stem Cell and Regenerative Medicine dan Aesthetic Medicine.***
UNISSULA-Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) wadah berhimpunnya kaum cendekiawan di bidang ilmu biomedik menggelar rapat kerja nasional (rakernas) yang diikuti oleh delegasi perguruan tinggi se Indonesia di Kota Semarang.
Pada Rakernas KIBI ke-X ini Prodi Magister Ilmu Biomedik (PSMIB) Fakultas Kedokteran (FK) Unissula bertindak selaku tuan rumah. Acara yang berlangsung di gedung Integrated Biomedical Laboratory (IBL) pada tanggal 23-25 Juni 2022 untuk pertemuan para utusan kampus, sebagaimana disampaikan oleh Dekan FK Unissula Dr dr Setyo Trisnadi SH SpKF.
“Hal ini tentunya berdampak sangat positif pada pengembangan ilmu dan pengetahuan di tubuh Prodi Magister Ilmu Biomedik di FK Unissula. Sebab, sesuai dengan rencana strategis 2025, ke depan diinisiasi pendirian program doktor ilmu biomedik di kampus ini.’’ Forum ini juga dimanfaatkan sebagai ajang untuk memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai institusi pengelola ilmu biomedik. Terdapat sedikitnya 24 prodi S-2 dan S-3 Ilmu Biomedik di Tanah Air yang terhimpun dalam wadah KIBI. Diantaranya Universitas Indonesia, Brawijaya, Andalas, Sriwijaya, Udayana, Padjajaran, YARSI, Gajah Mada, Hasanudin, Diponegoro dan Unissula.
Ini juga kesempatan emas mengembangkan diri untuk peningkatan mutu termasuk menjaga standarisasi keilmuan di lingkungan perguruan tinggi. “Kedatangan tamu-tamu yang mulia ini pastinya membawa keberkahan dan kebaikan bagi lembaga kami,’’ urai Setyo. Ketua Panitia Rakernas KIBI yang juga Kaprodi S-2 Biomedik Unissula Assoc Prof Dr dr Agung Putra MSi Med menjelaskan terdapat delegasi 16 universitas hadir di forum ini. Ketua KIBI Prof Dr dr Loeki Enggar Fitri MKes SpParK menyatakan penyelenggaraan kegiatan ini membawa manfaatnya yang luas. Menurut guru besar Universitas Brawijaya tersebut KIBI sebagai tempat berhimpunnya dosen pengelola S-2 dan S-3 Ilmu Biomedik. KIBI berperan aktif meningkatkan kualitas Pendidikan tinggi dan mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Salah satu kegiatannya yaitu inisiasi kerja sama antara anggota maupun eksternal. Kemudian juga Mendukung akreditasi tertinggi tingkat nasional dan global. “Melalui rakernas diwujudkan pula jalinan tali silaturahmi akademi melalui presentasi pengelola program studi tentang keunggulan dan profil masing-masing institusi. Ini akan membuka kesempatan bersama untuk saling mendukung menuju pengelolaan kampus yang unggul,’’ katanya.
Melalui rakernas juga dilaksanakan evaluasi kinerja organisasi. Dibuat laporan dari masing-masing divisi di dalam KIBI. Ada pula rekomendasi dari rakernas untuk standarisasi syarat pengajuan akreditasi ke Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PTKes). Adapun terkait profil lulusan biomedik di Indonesia maka setiap prodi di masing-masing kampus boleh mengembangkan keilmuan khas yang didalami. Sebagai contoh PSMIB FK Unissula yang memiliki ketertarikan pada pengembangan teknologi Human's Health and Aging Science, Stem Cell and Regenerative Medicine dan Aesthetic Medicine.***