Coas IKM FK UNISSULA Dilatih Soft Skill dengan Penyuluhan Hipertensi di Balai Kelurahan Banjardowo

SEMARANG-Suasana Balai Kelurahan Banjardowo tampak ramai warga berduyun-duyun memasuki balai desa, Minggu (06/03) pagi hari. Ketika team humas Fakultas Kedokteran (FK) Unissula mengkonfirmasi acara tersebut kepada ketua panitia acara Kemal Fathur Hermawan Mahasiswa FK Unissula Angkatan 2017 menyampaikan acara tersebut terselenggara dalam rangka sosialisasi pemberian materi penyuluhan hipertensi.

Acara yang dimulai dari jam 7 pagi dengan kegiatan awal senam bersama, dilanjutkan sambutan dari Kelurahan Banjardowo dan terakhir sambutan dari dosen pembimbing coas desa binaan FK Unissula Dr. Rita Kartika Sari, SKM., M.Kes menyampaikan dengan adanya coas di desa binaan bisa memberikan edukasi ke masyarakat agar masyarakat sadar dengan paradikma sehat terutama dalam upaya preventif dan promorif.

Acara dilanjutkan dengan prestest dan postest, dari dokter muda Apriana melakukan penyuluhan tentang hipertensi, kemudian dilakukan diskusi dengan dibagi menjadi 6 kelompok sekaligus mendata apakah ada warga yang mengalami hipertensi, gula darah dan asam urat.

Terpisah dalam kegiatan Drs. Purwito Soegeng, M.Kes, dosen IKM FK Unissula yang sedang mendampingi coas dalam kegiatan kepaniteraan klinik bagian IKM menyampaikan bagaimana menurut adik-adik dari kegiatan coas ini? dokter muda Novida E. Rahmawati, mengungkapkan mahasiswa coas dapat turun langsung ke lapangan dan dapat mengetahui dengan pasti karakteristik warga Banjardowo, mulai dari perilaku, kontrol kesehatan apakah rutin atau tidaknya.

Dokter muda Akbar menambahkan sebagai profesi dokter umum di fasilitas pelayanan faskes pertama, nah kita harus membiasakan diri dengan bertemu dengan masyarakat, kita bisa praktek menangani masyarakat, jadi kita bisa tahu step-step apa saja yang dilakukan untuk membuat acara seperti penyuluhan dll.

Drs. Purwito menambahkan “Tahapan-tahapan itu tidak bisa diperoleh dengan diatas kertas saja, jadi tetap harus ketemu, tidak bisa kalo kita rubah, mau beli masyarakatkan tidak bisa, mau ngarang kalo ndak dilakukan kegiatan ini, kalo hanya baca, itulah nilai positifnya. Kecamatan, Kelurahan, RT, RW ke warga, baru hasilnya dilaporkan ke puskesmas minta pendapat”.

Senada dengan Dr. Rita Kartika Sari, SKM., M.Kes menambahkan Coas sudah memperoleh teorinya, jadi aplikasi dari teori itu dapat dirasakan oleh masyarakat. Selain itu juga perlu mempelajari hubungan-hubungan intrapersonal dan interpersonalnya.[hms]